Thursday, December 4, 2014

Tugas akhir mata kuliah Agama Kristen Protestan

                 Halo para sesama blogger dan bagi para surfer, saya memposting khotbah dari Pdt. F. Sitompul yang ber-kesimpulan "Tidak dibiarkan-Nya orang benar kelaparan, tetapi orang fasik tidak didengarkan-Nya." Saya berharap postingan ini akan memenuhi syarat nilai IP semester ganjil pertama mata kuliah Agama Kristen Protestan pada kons. jurusan Pendidikan Ekonomi - UNJ.


Nama               :             Natalia                                               Mata Kuliah       :   Agama Kristen Protestan
No.registrasi     :             8105142724                                      Dosen Pengajar  :   Pdt. F. Sitompul
Prodi                :             Pendidikan Ekonomi                           Ruang kuliah      :   IDB2 - 905

Khotbah ; Rajin vs Malas
oleh : Pdt. F. Sitompul

Ayat Inti         :
TUHAN tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan, tetapi keinginan orang fasik ditolak-Nya. Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadi kaya.
(Amsal 10 : 3 - 4)

Isi Khotbah    :

       Sungguh kita ketahui banyak sekali macam - macam kesibukan yang ada di dunia ini terutama dalam bidang pekerjaan dan bisnis. Rumitnya jalan kehidupan perkotaan dan meningkatnya daya persaingan membuat kita harus sadar diri bahwa kita harus bangun dari tidur kepulasan (sikap yang malas). Pelajaran ayat kali ini mengenai kesadaran akan menjadi orang yang benar dalam melakukan segala sesuatu. Agar semua daftar sibuk kita sehari-hari tidak menimbulkan kekacauan di dalam kehidupan kita tetapi menjadi kesenangan hati dalam menjalankannya.
       Menurut ayat ini, "Orang benar tidak dibiarkan-Nya, tetapi orang fasik ditolak-Nya." Yang dimaksudkan di sini adalah bahwa orang yang berlaku benar menuruti perkataan dan peraturan yang baik akan menimbulkan kesukaan hati sehingga orang yang menjalankannya dapat mengucap syukur dan memuji nama TUHAN sehari-hari. Lebih banyak berkat kemurahan dan rahmat TUHAN yang muncul di dalam kehidupan orang yang benar yang mau menurut apalagi akan firman TUHAN di dalam buku yang sangat bermakna ini, yaitu ALKITAB.
       Kemudian ada disinggung "Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadi kaya."Orang rajin biasanya akan menuruti perintah atau peraturan yang sudah ditetapkan sesuai norma dan nilai yang berlaku di suatu tempat. Mungkin kebiasaan rajin sangat susah dilakukan oleh orang yang biasanya menuruti kemauan daging di dalam kesehariannya (pemalas). Tetapi itu harus dilakukan demi ketenangan diri sendiri dan hidup bersosial. Kerajinan memberikan sikap diri yang tegas dan mau mengatur waktu sesuai pengaturannya. Waktu adalah hal yang paling berharga dan yang spesial yang diberikan oleh TUHAN. Mungkin waktu tidak didefinisikan dengan jelas tetapi hal ini adalah pemberian yang luar biasa dan bermanfaat bagi makhluk ciptaan TUHAN yang paling dikasihi-Nya.
       Sedangkan, orang fasik yang dimaksud adalah orang yang menyeleweng atau menyimpang dari jalan TUHAN. Di mana ada pekerjaan, di situlah orang fasik hanya berdiam diri dan merasa pintar sehingga ia tidak mau menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu. Ada ayat menunjukkan perbedaan signifikan antara jalan orang benar dan jalan orang fasik. Hal itu tertulis di Mazmur 1 : 1-6, yang berbunyi :

Jalan orang benar dan jalan orang fasik
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar; sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

       Firman TUHAN sudah menuliskan bahwa orang fasik tidak akan mau mendengarkan apa yang dikatakan oleh TUHAN sendiri yang menuliskan ayat-ayat di ALKITAB. Mereka hanya mau mendengar kebohongan belaka yang bahkan menuju maut sehingga apapun yang dilakukannya tidak akan berhasil.          
      Orang yang malas tidak akan mau mendengarkan firman yang begitu bermanfaat bagi kehidupan mereka. Hal itu dikarenakan si pemalas hanya mengikuti kemauannya/sesukanya saja (Bahasa Jawa : sampean duwe tresna). Sikap bermalas-malasan memunculkan efek negatif seperti pekerjaan yang tertunda bahkan tidak diselesaikan, sikap terhadap terhadap teman atau kerabat yang berubah menjadi buruk bahkan hingga putus hubungan, dan menjadi seseorang yang selalu mencemooh yang hanya melihat orang rajin bekerja dengan sudut pandang yang buruk sehingga menimbulkan ejekan-ejekan yang tidak masuk akal.
       Akhir kata, banyak pilihan-pilihan di dalam kehidupan kita yang menjadikan kita menjadi orang yang benar atau fasik, menjadi orang rajin atau si pemalas. Carilah yang terbaik bagi mental, pikiran, dan rohani bagi diri sendiri. Kesimpulannya adalah hargailah waktu yang sudah diberikan Sang Pencipta, rajinlah melakukan pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan yang bernilai positif, uruslah diri sendiri jika tidak ingin merusak hubungan dengan manusia dan Tuhan & terakhir, berdisiplinlah dalam menjalani pencapaian cita-cita. 


       Belajarlah pada semut dan jadilah bijak, karena TUHAN Yesus sendirilah yang menciptakan-Nya untuk alam semesta dan untuk kita yang mau belajar menjadi umat ALLAH yang terbaik bagi diri sendiri dan semua ciptaan-Nya. Terima kasih. Tuhan Memberkati.

No comments:

Post a Comment